Daftar Blog Saya

Senin, 01 April 2013

sahabatku menikah.. ^^

12 November 2012
Adlina dan Syaiful
barokalloh sahabat..


adlina dan syaiful



Desember 2012
teh Lina dengan mas Jamaludin.
barokalloh yaaaa....



mas jems dan teh lina, si aku ikut eksis di poto

neneng dan saya eksis dipoto biar ketularan 'cepet nikah' #ups


Nisa dan Ardy
Agustus 2012

nisa & Ardy (taaruf via FB) ^_^

 teh siska dan suaminya (lupa :p )
27 Januari 2013

teh ika dan suami


teh nurjannah dan mas fauzan
Oktober 2011

kang asikin-mas fauzan-teh nur-teh Ai+anaknya


Sahabatku, menikah tidak terlalu sulit, tetapi membangun keluarga sakinah bukanlah hal yang mudah. Ternyata resep membangun keluarga sakinah tidak berubah. Dalam zaman apapun, jika petunjuk Rasul diikuti, maka pada keluarga itu akan terbangun benteng yang resisten terhadap penyakit kerangkeng sosial itu. Ada beberapa tingkatan kualitas keluarga.

1. kualitas mutiara.

Mutiara tetaplah mutiara meski terendam puluhan tahun di dalam lumpur. Keluarga yang berkualitas mutiara, meski hidup di zaman yang rusak atau tinggal di lingkungan sosial yang rusak, ia tetap terpelihara sebagai keluarga yang indah dengan pribadi-pribadi yang kuat. Keluarga ini memiliki mekanisme dan sistem dalam pergaulan sosial yang menjamin keutuhan kualitasnya meski di tengah masyarakat yang tak berkualitas.

2. kualitas kayu.

Kursi kayu akan tetap kuat dan indah jika berada dalam ruang yang terlindung, tetapi jika terkena panas dan hujan, lama kelamaan akan rusak. Model keluarga seperti ini sepertinya terpengaruh oleh lingkungan negatif masyarakatnya, tetapi sebenarnya yang terpengaruh hanya lahirnya saja, mungkin hanya mode pakaiannya, hanya kemasan lahirnya, sedangkan etosnya, semangatnya, komitmennya, keteguhannya tidak terlalu terusik oleh situasi sosial. Kerusakan lahir keluarga ini dapat segera diperbaiki dengan sedikit shock therapy, dengan sedikit pendisiplinan kembali, seperti kursi yang rusak karena kehujanan bisa diperbaiki dengan dipoliytur kembali.

3. kualitas kertas.

apalagi sekelas kertas tissue, ia segera akan hancur jika terendam air. Model keluarga seperti ini sangat rapuh terhadap dinamika sosial. Mereka mudah mengikuti trend zaman dengan segala macam assesorisnya sehingga identitas asli keluarga itu hampir tidak lagi nampak. Segala macam trend masyarakat diikuti dengan semangat, tanpa mempertimbangkan esensinya. Di butuhkan “laminating” sosial untuk melindungi keluarga seperti ini dari pengaruh buruk masyarakatnya.
sumber : yunus kuntawi aji

naaaaahhh,,, semoga sahabatku adlina, teh lina, teh ika, nisa dan teh nur menjadi keluarga yang seperti mutiara yaaa...
barokallohu lak, wa baroka alaikuma wa jama'a bainakuma fii khoyr...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar