Daftar Blog Saya
Jumat, 24 Mei 2013
Selasa, 21 Mei 2013
Senin, 20 Mei 2013
aku, malam dan bulan
Seperti malam-malam biasanya, saya hanya bisa melukis rindu.
Seperti malam-malam biasanya, saya hanya bisa menelusuri masa lalu.
Seperti malam-malam biasanya, saya hanya bisa menghidupkan lampu.
Malam
Di kala malam , saya terlalu riang memperhatikan cahaya lampu, karena cahaya lampu mengingatkan saya pada terangnya masa depan yang harus saya ukir mulai sekarang.
Berbicara masa depan, banyak orang yang tidak tahu.
Benar,
Masa depan itu adanya di awan.
Terlalu tinggi untuk mengetahuinya dari sekarang.
Biarlah sang waktu yang akan menghantarkan saya ke masa depan.
Di kala malam,
Lampu-lampu mengalir lembut
Menderas dan berpijar
Berpendar seperti bulan
Satu lagi,
Saya terlalu riang, jikalau diberi kesempatan untuk melihat bulan
Benar
Bulan hanya ada di kala malam
Ntah kenapa, saya begitu mencintai malam dan bulan
Di kala malam, saya bisa mengukir dan membayangkan betapa indahnya bulan
Sementara kunang-kunang berterbangan
Biarlah saya berlari menuju malam dan bulan
Bulan
Menderas cahaya, menderas sukma
Memberi secercah cahaya pada gelapnya malam
Seperti malam-malam biasanya, saya hanya bisa menelusuri masa lalu.
Seperti malam-malam biasanya, saya hanya bisa menghidupkan lampu.
Malam
Di kala malam , saya terlalu riang memperhatikan cahaya lampu, karena cahaya lampu mengingatkan saya pada terangnya masa depan yang harus saya ukir mulai sekarang.
Berbicara masa depan, banyak orang yang tidak tahu.
Benar,
Masa depan itu adanya di awan.
Terlalu tinggi untuk mengetahuinya dari sekarang.
Biarlah sang waktu yang akan menghantarkan saya ke masa depan.
Di kala malam,
Lampu-lampu mengalir lembut
Menderas dan berpijar
Berpendar seperti bulan
Satu lagi,
Saya terlalu riang, jikalau diberi kesempatan untuk melihat bulan
Benar
Bulan hanya ada di kala malam
Ntah kenapa, saya begitu mencintai malam dan bulan
Di kala malam, saya bisa mengukir dan membayangkan betapa indahnya bulan
Sementara kunang-kunang berterbangan
Biarlah saya berlari menuju malam dan bulan
Bulan
Menderas cahaya, menderas sukma
Memberi secercah cahaya pada gelapnya malam
Sepotong bulan untuk berdua
malam ini,
saat dikau menatap bulan,
yakinlah kita melihat bulan yg sama,
mensyukuri banyak hal,
berterima-kasih atas segalanya,
terutama atas kesempatan utk saling mengenal,
esok-pagi, semoga semuanya dimudahkan..
malam ini,
saat dikau menatap bulan,
yakinlah kita menatap bulan yang satu,
percaya atas kekuatan janji2 masa depan,
keindahan hidup sederhana, berbagi dan bekerjakeras,
mencintai sekitar dengan tulus dan apa-adanya..
malam ini,
saat dikau menatap bulan,
yakinlah kita menatap bulan yang itu,
semoga yg maha memiliki langit memberikan kesempatan,
suatu saat nanti, dengan segenap pemahaman baik
menjaga kehormatan perasaan
kita menatap bulan,
dari satu bingkai jendela
jatinangor, 20 mei 2013
06. 43 PM
@pondok mutiara
saat dikau menatap bulan,
yakinlah kita melihat bulan yg sama,
mensyukuri banyak hal,
berterima-kasih atas segalanya,
terutama atas kesempatan utk saling mengenal,
esok-pagi, semoga semuanya dimudahkan..
malam ini,
saat dikau menatap bulan,
yakinlah kita menatap bulan yang satu,
percaya atas kekuatan janji2 masa depan,
keindahan hidup sederhana, berbagi dan bekerjakeras,
mencintai sekitar dengan tulus dan apa-adanya..
malam ini,
saat dikau menatap bulan,
yakinlah kita menatap bulan yang itu,
semoga yg maha memiliki langit memberikan kesempatan,
suatu saat nanti, dengan segenap pemahaman baik
menjaga kehormatan perasaan
kita menatap bulan,
dari satu bingkai jendela
jatinangor, 20 mei 2013
06. 43 PM
@pondok mutiara
Senin, 13 Mei 2013
kalau hati itu dipilih.. ^^
jadi ingat celotehan seseorang....
"biarlah hati ini dipilih"
lhoooo,, kok hati dipilih sih broooo???? bukannya kita terbiasa dengan statement "biarlah hati memilih" -_- #bikin aye pusing aje dengan kalimat si doi...
eeehhhh,, suatu hariii,,, aye nemu teori canggih yg bisa jadi saingan teori einstein,,, :p
kalau menurut teori canggih yg aye temuin entuu, begini katanya :
ada dua macam pendekatan hati
1. ketika melihat kelebihan yang membuat kita tertarik, kemudian dikomparasikan dgn org lain kriteria-kriteria tadi, kemudian dr hasilnya kita bisa menjatuhkan pilihan pada seseorang, nah itu namanya pendekatan hati memilih
2. ketika seseorang tidak dominan menggunakan nalar. analisis, tapi lebih mencari seseorang yang satu frekuensi, yg ketika dekat dengannya entah kenapa ada semacam getaran di hati, yang membuat sesak dada ini, sesak bahagia , nah yg ini pendekatan hati dipilih.
kenapa dipilih?
karena disini terjadi proses gak sadar.
singkatnya : kalau pikiran, nalar, itu memilih
kalau hati itu dipilih
kalau begini yang namanya perasaan itu ga bisa dipaksain, dibohongi, fitrah dari Allah begitu... setujuuu gak bro sist??? ^_^
"biarlah hati ini dipilih"
lhoooo,, kok hati dipilih sih broooo???? bukannya kita terbiasa dengan statement "biarlah hati memilih" -_- #bikin aye pusing aje dengan kalimat si doi...
eeehhhh,, suatu hariii,,, aye nemu teori canggih yg bisa jadi saingan teori einstein,,, :p
kalau menurut teori canggih yg aye temuin entuu, begini katanya :
ada dua macam pendekatan hati
1. ketika melihat kelebihan yang membuat kita tertarik, kemudian dikomparasikan dgn org lain kriteria-kriteria tadi, kemudian dr hasilnya kita bisa menjatuhkan pilihan pada seseorang, nah itu namanya pendekatan hati memilih
2. ketika seseorang tidak dominan menggunakan nalar. analisis, tapi lebih mencari seseorang yang satu frekuensi, yg ketika dekat dengannya entah kenapa ada semacam getaran di hati, yang membuat sesak dada ini, sesak bahagia , nah yg ini pendekatan hati dipilih.
kenapa dipilih?
karena disini terjadi proses gak sadar.
singkatnya : kalau pikiran, nalar, itu memilih
kalau hati itu dipilih
kalau begini yang namanya perasaan itu ga bisa dipaksain, dibohongi, fitrah dari Allah begitu... setujuuu gak bro sist??? ^_^
@ pondok Mutiara
3 Rajab 1434 H
Rabu, 01 Mei 2013
perokok konyol
Tadi sebelum maghrib aye keluar bentar. Diniatin silaturahim sama
beberapa penjaga warung (lumrahnya disebut pergi jajan). Diawali dengan
berkunjung ke arofah (bukan padang arofah, tapi toko buku arofah )
untuk membeli madu kemudian lanjut beli makan di warteg.
Nah, di warteg ini dimulai cerita sesuai judul tulisan ini (loh, jadi paragraf di atas cuma intro.. *gubrak). Ceritanye pas sampe wateg hujan deres. Aye sih emang gak berencana makan di sana karena udah mau masuk waktu shalat, jadi udah diputuskan buat bungkus aje nasinya, tapi dengan perlindungan double kresek agar tak tembus air.
Berdiri di depan warteg sambil menatap ke langit kelabu (kayak sajak), aye dikagetkan dengan kepulan asap putih yang membumbung ke atas. Waktu tengok ke samping.. Buset! ternyata rokok berdiri (eh, maksudnya orang merokok sambil berdiri).
Di mata, benak dan pikiran aye tuh perokok kurang cerdas. Bukan karena dia merokok disamping orang yg cerdas, tapi karena dia merokok dalam kondisi hujan dan itu bahaya. Aye gak bakal ngebahas teori kimianya, karena gak ngerti juga.
Inilah puncak kekurang cerdasannya. Jadi si perokok kurang cerdas mau nyebrang jalan dalam kondisi hujan deras. Sementara aye masih berdiri mematung. Dia bersiap-siap, langkah diayunn daaan… Kemudian menyebrang lah dia dengan rusuh. Belum sampai 3 langkah, dia kemudian balik lagi berdiri disamping aye.
Bukan karena dia lupa pamitan sama aye tapi apa coba.. Coba apa.. ayo kenapa?? Ternyata si perokok kurang cerdas nyebrang dalam kondisi hujan deras sambil merokok. Dan yang terjadi berikutnya adalah rokoknya basah. Dasar kurang cerdas. Dia gak sadar kalo dia ngerokok itu pake api dan api bakal mati kalo kena air dan hujan adalah air yang menguap ke udara. Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat terkena panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju awan yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di awan yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.
Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). :p
Bener-bener membuat aye tambah yakin kalo perokok itu kurang cerdas. Itu kan teori IPA kelas 3 SD.
Jadi intinya adalah jangan merokok deket aye, apalagi kalo kondisi hujan. Karena kalian akan terlihat kurang cerdas di mata aye.
khasnya bang uji :p
Nah, di warteg ini dimulai cerita sesuai judul tulisan ini (loh, jadi paragraf di atas cuma intro.. *gubrak). Ceritanye pas sampe wateg hujan deres. Aye sih emang gak berencana makan di sana karena udah mau masuk waktu shalat, jadi udah diputuskan buat bungkus aje nasinya, tapi dengan perlindungan double kresek agar tak tembus air.
Berdiri di depan warteg sambil menatap ke langit kelabu (kayak sajak), aye dikagetkan dengan kepulan asap putih yang membumbung ke atas. Waktu tengok ke samping.. Buset! ternyata rokok berdiri (eh, maksudnya orang merokok sambil berdiri).
Di mata, benak dan pikiran aye tuh perokok kurang cerdas. Bukan karena dia merokok disamping orang yg cerdas, tapi karena dia merokok dalam kondisi hujan dan itu bahaya. Aye gak bakal ngebahas teori kimianya, karena gak ngerti juga.
Inilah puncak kekurang cerdasannya. Jadi si perokok kurang cerdas mau nyebrang jalan dalam kondisi hujan deras. Sementara aye masih berdiri mematung. Dia bersiap-siap, langkah diayunn daaan… Kemudian menyebrang lah dia dengan rusuh. Belum sampai 3 langkah, dia kemudian balik lagi berdiri disamping aye.
Bukan karena dia lupa pamitan sama aye tapi apa coba.. Coba apa.. ayo kenapa?? Ternyata si perokok kurang cerdas nyebrang dalam kondisi hujan deras sambil merokok. Dan yang terjadi berikutnya adalah rokoknya basah. Dasar kurang cerdas. Dia gak sadar kalo dia ngerokok itu pake api dan api bakal mati kalo kena air dan hujan adalah air yang menguap ke udara. Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat terkena panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju awan yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di awan yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.
Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). :p
Bener-bener membuat aye tambah yakin kalo perokok itu kurang cerdas. Itu kan teori IPA kelas 3 SD.
Jadi intinya adalah jangan merokok deket aye, apalagi kalo kondisi hujan. Karena kalian akan terlihat kurang cerdas di mata aye.
khasnya bang uji :p
Langganan:
Postingan (Atom)